31 Juli 2009

Lorenzo Nazar Belajar dari Kesalahan

DONINGTON - Setiap pembalap tidak akan tahu kapan nasib baik atau buruk akan dialami. Belajar dari kesalahan tentunya yang bisa dilakukan. Hal tersebut akan diterapkan pembalap Yamaha Jorge Lorenzo.

Pembalap asal Spanyol ini terpaksa keluar dari balapan setelah terjatuh pada Grand Prix MotoGP Inggris di Sirkuit Donington Park. Saat terjatuh, Lorenzo tengah memimpin lomba. Mimpi sebagai juara pun harus dikubur.

Lorenzo tentu menyadari kecelakaan tersebut akibat strateginya yang tidak matang. Sehingga, dia tidak mampu mengendalikan motornya ketika menikung.

"Saya merasa cukup nyaman selama memimpin. Sayangnya, pada tikungan akhir putaran kesembilan, saya melakukan kesalahan kecil. Saya melindas garis putih dan tidak ada yang bisa saya lakukan. garis tersebut sangat licin," kata Lorenzo seperti dilansir autosport, Senin (27/7/2009).

"Saya berniat melanjutkan lomba, tapi kondisi motor rusak berat. Saya sangat sedih dan kecewa, kendati perasaan ini tidak membantu menjadi lebih baik. Anda hanya perlu belajar dari kesalahan seperti ini dan melihat ke depan," ungkapnya.

"Hari ini adalah kesempatan besar untuk meraih beberapa poin. Sebaliknya, kami kehilangan cukup banyak poin," pungkasnya.

Rekan satu tim Lorenzo, Valentino Rossi juga terjatuh saat balapan tersisa 11 putaran. Juara dunia itu mengalami kecelakaan juga ketika tengah memimpin.

24 Juli 2009

Lorenzo Sedang Belajar Mengalahkan Rossi

GERNO DI LESMO - Jorge Lorenzo mengaku tidak ingin terburu-buru mengalahkan rekan setimnya di Fiat Yamaha, Valentino Rossi. Lorenzo ingin melakukannya per tahap.

Sebagai pemegang status debutan terbaik MotoGP, rider asal Spanyol ini merasa masih membutuhkan banyak pengalaman. Apalagi untuk bisa mengalahkan jagoan kencang seperti The Doctor. Lorenzo masih ingin menimba ilmu.

Kendati menjadi saingan terdekat Rossi di perebutan gelar juara dunia 2009, Lorenzo mengaku tidak terlalu mendapat tekanan untuk mengalahkan Rossi di kejuaraan dunia tahun ini.

"Semua orang tahu dia adalah seorang rider yang sangat sulit untuk dikalahkan," jelas Lorenzo kepada Reuters, Kamis (23/7/2009).

"Dia memiliki pengalaman sepuluh tahun dalam kategori ini, dia mengenal Yamaha lebih baik dari saya dan dia telah memenangi lebih dari 100 race serta delapan gelar juara dunia. Jadi, untuk mengalahkannya Anda harus lebih cepat darinya dan lebih cerdik, dan ini bukan hal mudah," paparnya.

"Setiap balapan Anda akan mendapat pengalaman baru apabila menghadapi rider seperti Valentino. Dia bisa mengalahkan Anda sekali, dua kali, tiga kali, tapi jika Anda terus bekerja maka suatu hari pasti bisa mengalahkannya," lanjut Jorge.

"Jadi, saya menunggu waktu untuk menang. Tidak ada tekanan untuk saya, saya sedang belajar untuk menang," tutupnya.

Ducati Tetap Pilihan Hayden

BOLOGNA - Sejak pindah menunggangi Ducati dari Honda, Nicky Hayden belum juga tampil kencang di kejuaraan dunia MotoGP. Mungkin tahun depan dia baru bisa melesat.

Harapan Hayden juga demikian. Masalahnya, The Kentucky Kid merasa butuh pendalaman menjinakkan Desmosedici GP9 yang ditungganginya. Gaya membalapnya belum dapat diadaptasikannya ke motor.

Kesulitan yang dialami Hayden sama seperti yang dialami rider-rider Ducati terdahulu, seperti Loris Capirossi dan Marco Melandri. Mantan rekan-rekan satu tim Casey Stoner tersebut juga gagal mengatasi motor pada tahun pertama mereka bersama Ducati.

Setelah gagal menjalani satu musim balapan, Capirex dan Melandri langsung angkat kepentingan dari Ducati. Namun Hayden mengaku tidak ingin mengikuti jejak mereka.

"Kontraknya untuk dua musim tapi merupakan pilihan mereka apabila ingin membawa saya kembali," sebut Hayden di autosport, Kamis (23/7/2009).

"Sulit, tapi sekarang mulai ada perkembangan. Sejak awal saya melihatnya sebagai tantangan dan saya tidak mau menyerah. Saya ingin mengatakan 'hey saya bisa menaklukkannya, saya bisa mengendarai motor itu, saya bisa melakukannya'," lanjutnya.

"Kita lihat saja apakah mereka (Ducati) mau memanggil saya kembali," tutup Hayden.

Melandri Bantah Perkuat Gresini 2010

AMSTERDAM - Marco Melandri membantah spekulasi yang menyebut dirinya akan kembali memperkuat Honda Gresini musim 2010, kendati rumor menyebut klausul kontrak dengan tim lamanya itu akan segera keluar.

Menjelang GP Inggris di Donington, akhir pekan ini, Melandri mengaku tidak yakin akan masa depannya bersama tim bekas Kawasaki itu. Apalagi, tim pabrikan Jepang itu tetap berniat mengurangi keikutsertaannya di kelas MotoGP, musim depan.

Kendati demikian, pembalap Italia tersebut belum mendapatkan tim yang bisa melecut performanya, lebih dari yang dia dapat bersama Hayate Kawasaki.

"Setiap orang bilang saya terikat dengan Honda, tapi itu salah," katanya seperti dilansir autosport, Jumat (24/7/2009), "tapi tentunya, saya ingin mendapat kabar bagus di Brno. Jadi, saya bisa liburan setelahnya."

"Kami sudah memulai pembicaraan dengan banyak pihak, hanya untuk memperjelas situasi dan kebenaran bahwa saya ini bebas ke manapun. Bersama Gresini? Itu hanya sekadar pembicaraan," lanjut Melandri.

"Yah.. sebenarnya, saya memang ingin kepastian, tapi sekarang saya belum tahu. Bagaimanapun, saya lebih senang dibanding tahun lalu," tandasnya.

Stoner: Setidaknya Seperti di Sachsenring

DONINGTON - Casey Stoner optimis merebut garda depan MotoGP Inggris 2009, pekan ini, setelah melakoni performa memuaskan di Sachsenring, pekan lalu.

Beberapa pekan terakhir, pembalap Australia ini memang dibekap sakit yang lumayan parah. Tapi ia masih mampu mengekor di belakang duo Fiat-Yamaha Valentino Rossi-Jorge Lorenzo dalam klasemen pembalap.

Kepulihan staminanya pekan ini pun dinilainya sebagai kunci keberhasilan menaklukkan Donington Park. Stoner belum memupus harapannya.

"Laga di Sachsenring jauh lebih menyenangkan. Saya menikmatinya," aku Stoner seperti dilansir autosport, Jumat (24/7/2009).

"Saya mampu bertahan, lebih baik dibanding balapan sebelumnya. Agaknya, dukungan cuaca juga jadi penentu," tambahnya.

"Sekarang, kami harus membuktikan kembali kemampuan kami, pekan ini. Saya ingin tetap tenang nanti, apalagi setelah melewati sejumlah pekan terburuk musim ini. Saya harap kami bisa menyuguhkan performa seperti di Sachsenring," tandasnya.

Donington, Sebuah Kehilangan Besar

DONINGTON - Valentino Rossi mengaku dirinya pasti menyesalkan keputusan dicoretnya Donington Park dari kalender MotoGP. Sebab, menurutnya trek di Leicestershire itu merupakan venue ter-ideal balap motor supercepat.

Ya, pecinta MotoGP akan menikmati suguhan GP Inggris di Silverstone, tahun depan, bergantian dengan event F1 yang rencananya akan digulirkan di Donington.

"Sedih rasanya, karena ini balapan terakhir. Padahal, trek ini sangat cocok untuk balap motor dan kenikmatan luar biasa bisa melecut kuda besi di sini," terang pembalap Italia Rossi seperti dilansir autosport, Jumat (24/7/2009).

"Cuacanya juga sangat menantang, kadang dingin disertai hujan, kadang berangin. Trek yang luar biasa," pujinya, "bagian terakhir trek agak sulit dilewati, tapi itu juga yang terbaik."

The Doctor menyimpan banyak kenangan di Donington. Pada 2000, di sirkuti itu dirinya meraih kemenangan pertamanya di kelas premier. Lima tahun berikutnya, ia merebut kemenangan GP Inggris empat kali berturut-turut.

"Duel luar biasa melawan Loris Capirossi dan Marco Melandri di 2006 silam," kenangnya, "dan saya tak pernah menang lagi setelahnya karena kedatangan Casey Stoner."

Toseland dan Edward Akur

BORMES - Isu perpecahan di kubu Yamaha Tech 3 dibantah James Toseland. Menurutnya, dia dan rekan setimnya, Colin Edwards, tidak memiliki masalah.

Kabar keretakan mulai mencuat di akhir musim lalu saat kepala kru Gary Reynders beralih dari menangani Edwards, ke motor Toseland.

Awal tahun ini Edwards pernah mengatakan: "(Toseland) tidak berada dalam daftar kartu natal saya. Lucu juga, kami tidak saling bertegur sapa lagi sejak insiden kecil itu."

Kendati Edwards berkata demikian, Toseland menampik dirinya terlibat perang dingin dengan rekannya yang berasal dari AS tersebut. Menurutnya masalah lama antara dia dan Edwards sudah selesai.

"Saya senang akhirnya ada yang bertanya mengenai hal ini, karena sudah menyimpang jauh ke luar konteks sejak musim dingin lalu," kata Toseland kepada autosport, Kamis (23/7/2009).

"Kami sudah berdamai, debu sudah dibersihkan dan Colin sudah menyadari situasi sebenarnya seperti apa," lanjut rider asal Inggris itu.

23 Juli 2009

Mampukah Lorenzo Libas Rossi?

GERNO DI LESMO - Valentino Rossi sudah dua kali mengalahkan Jorge Lorenzo. Kini, menatap balapan MotoGP Inggris, mampukah Lorenzo menuntaskan sakit hatinya kepada Rossi di Donington Park?

Ya, Lorenzo memang sempat menjalani duel seru di MotoGP Catalan dan Jerman. Sayang, pembalap asal Spanyol itu gagal menjegal Rossi di Sirkuit Catalan dan Sachsenring.

Kini, MotoGP akan bergulir di Donington Park. Meski tahun lalu Lorenzo hanya mampu finish di urutan keenam, namun sang manajer Daniele Romagnoli berharap keberuntungan berpihak kepada pembalap asal Spanyol itu.

"Tahun lalu Jorge tampil cukup gemilang setelah mengalami pekan buruk sebelumnya. Kami juga tahun ini adalah salah satu sirkuit yang disukai olehnya," jelas Romagnoli dikutip Motorsport, Rabu (22/7/2009).

"Jorge tampil cukup tangguh dalam beberapa balapan terakhir dan pada pekan kemarin dia kembali nyaris meraih kemenangan. Jadi, kami berharap pekan ini giliran Jorge yang meraih kemenangan," tegasnya.

"Dia membalap dengan baik dan paket motor juga mulai bagus. Kami tahu kami memiliki potensi untuk menang. Mari berharap pekan ini menjadi milik kami," pungkasnya.

Lorenzo Tolak Tawaran Yamaha

SACHSENRING - Keinginan Yamaha untuk menahan Jorge Lorenzo sepertinya menemui batu terjal. Lorenzo mengklaim telah menolak tawaran kontrak yang ditawarkan Yamaha kepada pembalap asal Spanyol itu. Benarkah?

Seperti diketahui, masa depan Lorenzo menjadi bahan pemberitaan media. Itu setelah rival Yamaha, Honda menyatakan minat untuk meminang mantan pembalap 250cc tersebut.

Yamaha langsung menawarkan kontrak baru kepada Lorenzo. Meski, pemain kelahiran Mallorca tersebut sempat menyatakan Yamaha adalah pilihan utamanya, namun dia menolak dengan tawaran kontrak tersebut.

"Saya tidak tahu, saya rasa kami harus menunggu. Saya bangga bahwa ada orang yang tertarik kepada saya. Tapi, saya adalah pembalap yang bisa mengalahkan Rossi," tegas pembalap 22 tahun itu dikutip autosport, Selasa (21/7/2009).

Saat ini Lorenzo memang menjadi salah satu yang bersaing dengan Rossi di puncak klasemen pembalap pada musim ini. The Doctor unggul 14 poin dari rekan setimnya itu tersebut.

"Saya bertarung dengannya saat ini. Jadi, saya rasa harga saya lebih besar dari apa yang ditawarkan Yamaha kepada saya. Namun, kita lihat saja apa yang terjadi di masa depan," tandasnya.

Hayden Janji Bayar Rasa Kecewa

BOLOGNA - Meski memulai balapan dari posisi keempat, namun Nicky Hayden tampil mengecewakan dalam balapan di MotoGP Jerman. Pembalap Ducati itu mengaku siap membayar kekecewaan di Inggris, pekan ini.

Ya, Hayden sempat tampil gemilang pada sesi kualifikasi dengan merebut posisi keempat. Sayang, dalam balapan di Sachsenring, Jerman, The Kentucky Kid tampil melempem dan hanya mampu finish di urutan kedelapan.

Kini, balapan lanjutan MotoGP akan berlangsung di Inggris. Untuk membayar hasil mengecewakan di Jerman, Hayden berjanji bangkit dan meraih hasil lebih baik di Donington.

"Saya tidak pernah meraih hasil bagus di Donington. Tapi, saya tidak sabar untuk kembali ke trek karena saya tidak puas dengan hasil balapan terakhir, setelah melewati sesi latihan dengan baik," kata Hayden.

"Motor saya sudah bekerja cukup stabil saat melakukan pengereman dan itu seharusnya menjadi bonus buat kami. Namun, saya senang kami bisa berada di barisan terdepan pada sesi latihan," lanjut pembalap asal Amerika itu.

"Kami akan melihat bagaimana kondisi cuaca di sana karena Anda tidak pernah tahu apa yang terjadi di Donington. Hasil di sana tergantung pada kondisi lintasan," tandasnya dikutip situs motorsport, Rabu (21/7/2009).

Menanti Duel Seru Antara Rossi dan Lorenzo

GERNO DI LESMO - Donington Park akan menggelar balapan terakhir di pentas MotoGP. Tim principal Fiat Yamaha Davide Brivio sudah tidak sabar ingin kembali menyaksikan duel seru antara Valentino Rossi vs Jorge Lorenzo. Siapa menang?

Belakangan ini, Lorenzo memang menjadi salah satu calon penjegal Rossi untuk mempertahankan gelar juara. Duel seru itu sempat terjadi di balapan MotoGP Catalan dan Jerman.

Setelah melewati pertarungan yang menegangkan, akhirnya Rossi memastikan diri merebut dua kemenangan di Sirkuit Catalan dan Sachsenring. Brivio mengaku tak sabar melihat pertarungan itu lagi di Donington Park pekan ini.

"Jadi, ini akan menjadi balapan terakhir kami di Donington! Valentino sangat mencintai lintasan itu, tapi dalam beberapa tahun terakhir dia kurang beruntung di sana. Jadi, kami berharap dapat meraih hasil lebih baik pekan ini," jelas Brivio.

"Kami dalam kondisi yang sangat bagus setelah kami memenangkan balapan terakhir dan semua orang menanti kembali duel seru itu kembali tersaji. Mari berharap kami dapat menyajikan itu buat fans Inggris," tegasnya.

Kemenangan di MotoGP Jerman membuat Rossi semakin mantap di puncak klasemen dengan keunggulan 14 poin dari Lorenzo. Namun, Brivio menilai kompetisi masih berlangsung dengan ketat.

"Kejuaraan masih berlangsung dengan ketat. Tapi, kami menikmati persaingan dan kami akan mencoba meraih kemenangan di setiap balapan," tandasnya dikutip situs motosport.com, Rabu (22/7/2009).

Pedrosa Bakal Kehilangan Donington Park

AALST - Donington Park segera menggelar balapan terakhir MotoGP pekan ini. Beberapa pembalap termasuk Dani Pedrosa mengaku bakal kehilangan sirkuit bersejarah itu.

"Sungguh menyedihkan kehilangan Donington karena treknya sangat bagus untuk dikendarai dan salah satu favorit saya," ucap Pedrosa dikutip MCN, Rabu (22/7/2009).

Sejak meraih kemenangan di Laguna Seca, Pedrosa terus tampil impresif. Terakhir, pembalap Repsol Honda itu berhasil meraih peringkat ketiga dalam balapan di Sachsenring.

"Kami membangun momentum dengan mencoba meraih hasil bagus dalam dua balapan terakhir dan kami sudah tidak sabar untuk balapan di Donington pekan ini. Ini merupakan sirkuit yang saya suka, jadi saya yakin bisa meraih hasil bagus di sana," sambung dia.

"Jadi, motivasi kami sangat tinggi untuk bertarung di Inggris sebelum rehat panjang. Saya harap bisa meraih hasil bagus dalam balapan di Donington pekan ini," tandas pembalap 23 tahun itu.

Rossi Bukan Fokus Lorenzo

GERNO DI LESMO - Jorge Lorenzo memang menghormati rekan setimnya Valentino Rossi. Tapi, pembalap Fiat Yamaha itu mengaku sama sekali tidak memikirkan Rossi. Benarkah?



Ya, pertarungan antara Lorenzo dan Rossi memang berlangsung dengan seru. Sayang, Lorenzo harus mengakui keunggulan The Doctor saat balapan di Catalan dan Sachsenring.



Ketika ditanya mengenai duel seru itu yang disiarkan Spanyol dan Italia, dikutip Reuters, Rabu (22/7/2009) Lorenzo mengatakan: "Jujur, saya tidak memikirkan mengenai pertarungan melawan Valentino Rossi."



"Saya sangat menghormatinya karena saya rasa dia salah satu pembalap terbaik dalam sejarah. Tapi, saya sama sekali tidak mempedulikannya. Kami memang terlihat akrab di media, namun kami bukan teman baik," tegas pembalap asal Spanyol.



Kontrak Lorenzo bersama Yamaha akan berakhir pada musim ini dan Honda sendiri sudah menyatakan ketertarikan kepada pembalap muda itu. Namun, Lorenzo menegaskan bahwa uang bukan faktor dalam memutuskan masa depannya.



"Hanya fokus pada uang adalah sebuah kesalahan. Ini memang menjadi poin dalam negosiasi, tapi sangat penting bahwa Anda merasa menjadi andalan tim itu," tandas pembalap 22 tahun itu.

22 Juli 2009

Begining of motoGP News

Cayo.....kayanya mang Rossi kembali berjaya tahun ini. Mengingat motivasinya sangat beralasan untuk jadi Juara dunia dan legenda motoGP. Simak terus ya....